Thursday, January 8, 2009

" Tempe Buatan Sendiri "


Ide membuat tempe sendiri sebenarnya sudah terpikirkan dari indonesia. Awalnya mendengar cerita kalo tempe di luar negeri jarang banget padahal itu khan makanan sehat dan lezaaat. Tapi ketika mencoba praktek membuat tempe hasilnya tempe masih buyar dan kita pesimis tempe ini bisa dimakan. Akhirnya tempe setengah jadi masuk ke keranjang sampah..mubadzir ya..
Sampai akhirnya waktu untuk berangkat ke Jerman dan ga tau kenapa ragi tempe ga masuk daftar list barang yang harus dibawa dan tak terpikirkan lagi membuat tempe sendiri. Melewati satu tahun disini kita merasakan kangen sekali ma tempe sedangkan kalo kangen tempe harus ke luar kota (satu setengah jam dengan kereta) dari tempat kita tinggal.
Bulan november kemarin ada teman yang datang dari Indonesia (Bu Uyun Family) dan akhirnya pesan mamah untuk membelikan ragi dan menitipkan ke teman tadi. Thank you..
Sekarang ragi dah ditangan dan saatnya searching di om google temtang cara membuat tempe dan menemukan Dapur Syl. Petunjuk membuat tempe di sini jelas dan disertai gambar.
Intinya membuat tempe melewati tahap-tahap berikut:
  • Merendam kedelai semalaman sampai kedelai mengembang 2x besar ukurannya.
  • Meremas-remas dengan tujuan kulit arinya terkelupas. Kalo kita malah sengaja membelah(memecah)nya.
  • Setelah kedelai bersih dan kulit arinya sudah terkelupas semua, saatnya merebusnya.
  • Merebus selama setengah jam sampai air mengeluarkan busa dan kemudian disaring.
  • Mendinginkan kedelai dengan meletakkan di nampan yang sudah dialasi kain serbet.
  • Setelah dingin, tahap memberi ragi yakni 1/2 sdt untuk 1 kg kedelai dan meratakannya.
  • Membungkus dengan plastik dan memberi lubang 8 tusukan untuk setiap sisi dengan menggunakan pisau.
  • Membungkus kemasan tempe dengan handuk, ditaruh dengan beralaskan rak yang berongga (misal rak lemari es) untuk sirkulasi udara bagian bawah dan dimasukkan lemari. Hal ini karena mengingat saat ini sedang musim dingin.
  • Diamkan selama kurang lebih 36 jam dan tempe siap diolah.
Cerita membuat tempe pertama kali disini, menurut kita tahap yang paling lama dan bikin tangan pegel yakni tahap pengelupasan kulit ari. Pantesan ya orang dulu kalo di tahap ini menggunakan kaki, mengingat banyaknya kedelai yang tak memungkinkan pakai tangan. Kita bereksperimen dengan 1/2 kg kedelai dan hasilnya jadi 2 bungkus tempe dengan ukuran sedang. Hasilnya bisa dikatakan belum berhasil 100% karena masih ada bagian pojok tempe yang buyar. Olahan tempe pertama buatan sendiri adalah tempe mendoan dan rasanya puas sekali. Trus bagian yang masih buyar kita menyiasatinya dengan membuat sambal tempe.
Nah, sekarang kalo pengin tempe tinggal buat sendiri deh..

Tapi kemarin pas ke toko ASIA kaget dengan adanya tempe. Lho kok ketika kita dah bisa buat tempe, mereka menyediakan tempe juga. Tapi begitu melihat harganya, jauh lebih murah membuat sendiri. Dengan 1 kg kedelai (1,5 EUR) bisa jadi 3 tempe ukuran besar. Sedangkan di toko ASIA mereka menjual 1 bungkus tempe sekitar 2 EUR. Lebih hemat khan..alhamdulillah.

Nah sekarang malah bundanya yang bingung bisa dimasak apa aja ya tempe?? Kalo selalu tempe goreng dan mendoan terus..kolesterol dong dan kasihan juga yanda. Tapi maklum bunda khan baru belajar memasak.
Olahan tempe yang sudah dimasak bunda:
Mendoan, Tempe Goreng, Sambal Tempe, Tempe dan Tahu Bacem, Tumis Tempe dan Sawi, Tempe Goreng Santan, selanjutnya ada saran??

3 comments:

Anonymous said...

Wah tempe sangat berarti ya disana. Disini aja kalo lama ga makan tempe pasti kangen. Ga bisa bayangin kalo ova yang tinggal disana, pasti boros beli tempe tuh, maklum kalo disini kan bener-bener rakus ma tempe, hehe... Cantik juga tuh hasil tempenya, besok pulang jogja mau buka usaha tempe? hehe...

Kamiela Mussafi said...

He he boleh juga ya idenya mbak aik..masa siy bagus hasilnya, kalo hasil yang setelahnya lebih lumayan lhoh he he.
Ova penggemar tempe juga tho..kayaknya semua orang indo suka deh,makanan murah dan sehat.

Anonymous said...

Hai...di Chemnitz juga ya? kebetulan saya juga lagi pelatihan di Chemnitz sampai 4 Juli 2010 besok, kebetulan lagi bingung cari toko yg jual barang2 indonesia disini....bisa bantu ngga mbak? saya harus memberikan suvenir, tapi barang2 itu hilang di bandara.. :(

Tolong infonya ya mbak...makasih..

Eko.pranoto2000@yahoo.com

Greeting

Halloo...para pengunjung yang sengaja atau tidak sengaja menemukan blog ini. Nulis Maning hanyalah catatan seorang perempuan yang baru belajar dan semuanya secara otodidak.

Tujuan semula adalah sebagai pengingat dan pembelajaran diri sendiri. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada yang ingin mengambil ilmunya, memberikan kritik, dan saran agar blog ini bisa lebih baik lagi. Semoga ilmu yang kita peroleh membawa keberkahan. Amin.

Mohon maaf kepada para blogger, para jurnalis, pakar keluarga, pakar merajut, ilmuwan, dan para ahli masakan jika tulisan dalam blog ini masih banyak kekurangan. Terima kasih untuk sumber-sumber referensi yang saya kutip.