Saturday, March 28, 2009

Hadist Hari Ini

وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا وخياركم خياركم لنسائهم

رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح

Abu Hurairah (r) reported: The Messenger of Allah (PBUH) said:
"The believers who show the most perfect Faith are those who have the best behaviour, and the best of you are those who are the best to their wives".
(At-Tirmidhi)

===Abu Hurairah (r) menceritakan: The Rasulullah (PBUH) bersabda:
"Sesempurna-sempurnanya iman orang yang beriman adalah mereka yang paling baik akhlaknya, dan yang terbaik di antara kamu adalah orang - orang yang paling baik kepada isteri mereka".
(At-Tirmidhi)

Friday, March 27, 2009

Hadist Hari ini

وعن أبي هريرة عبد الرحمن بن صخر رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم

إن الله لا ينظر إلى أجسامكم ولا إلى صوركم ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم

(رواه مسلم م

Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) narrated: Messenger of Allah (PBUH) said,

"Allah does not look at your figures, nor at your attire but He looks at your hearts and accomplishments".

(Muslim)

===Dari Abu Hurairah (Semoga Allah merahmatinya) menceritakan Rasulullah SAW bersabda:" Allah tidak melihat penampilan dan kekayaanmu tetapi Allah melihat iman dan amalanmu"
(HR. Muslim)

Monday, March 9, 2009

Sakeena Mussafi..Ich bin endlich da.

Alhamdulillah..terima kasih ya Allah atas karuniaMU yang luar biasa indah. Tepatnya seminggu yang lalu, yakni pada tanggal 22 Februari 2009 keluarga kami bertambah anggota nya yakni baby Sakeena Mussafi. Bunda melahirkan Sakeena secara normal melalui induksi.
Sebagai awal cerita, kondisi kehamilan bunda sudah melewati 9 hari dari HPL yang diperkirakan dokter.


Persiapan Sebelum Melahirkan (Pra Partus)
Hari Jum'at, 20 Februari 2009, ketika kontrol dokter memastikan bahwa jika hari senin (23 Februari 2009) yakni tepat usia kandungan sudah memasuki 41 minggu, belum ada his(kontraksi yg teratur) maka terpaksa akan diinduksi melalui infus untuk mempercepat kontraksi. Mendengar induksi, bunda langsung teringat proses kelahiran FaRaH yang juga diinduksi cuma bedanya dengan cara pemberian obat. Ada sedikit kekhawatiran dan ketakutan juga. Bunda berdoa semoga bisa melahirkan normal tanpa diinduksi sebelum hari senin.
Sampai rumah langsung deh, bunda banyakin jalan dan naik turun tangga (beruntung kita tinggal dilantai 3). Farah sampai heran juga, ga biasanya setiap mo naik atau turun lift bunda kok malah milih pakai tangga.
Hari Sabtu sore sebenarnya bunda udah mulai merasakan kontraksi dengan interval yang kadang teratur dan kadang menghilang. Selain itu udah ada sedikit bercak kecoklatan (bukan darah). Bunda berusaha tenang dan masih berkeyakinan.."ah hisnya belum 10 menit sekali'.
Hari Ahad, 22 Februari 2009 adalah jadwal kontrol berikutnya.
Pukul 09.30 kita berangkat dari rumah naik bus menuju klinik bersalin.
Pukul 10.20 Sampai disana tanpa ada antrian pasien lain, (critanya pasien spesial niy..) kita langsung masuk ruangan persiapan kelahiran dan bunda langsung di CTG.

Setelah hampir satu jam bunda di CTG, farah dan yanda juga sabar menunggui bunda sambil mainan. Akhirnya dokter* datang dan melakukan pemeriksaan dalam, ternyata mulut rahim sudah bukaan tiga. Sebenarnya bunda ga kaget juga..la wong sudah sering nyeri. Sang dokter menyarankan untuk diinduksi (infus) karena mengingat usia kandungan bunda sudah mundur 9 hari dari HPL. Mendengar saran dokter, kita meminta waktu untuk berpikir karena bunda ingin pulang dulu sekalian menitipkan farah dan menikmati his alami, nanti ketika kontraksinya sudah 10 menit sekali baru deh datang lagi ke klinik (pikir bunda). Kalau yanda cenderung mengikuti kata dokter, menurutnya itu jalan yang terbaik. Setelah keinginan bunda disampaikan ke dokter, sepertinya dokter tetap berkeinginan bunda tinggal di klinik. Akhirnya,,bismillah semoga ini jalan yang terbaik buat bunda, akhirnya bunda mengikuti saran dokter. Bunda berpikir juga mumpung dokternya perempuan, kalo nanti belum tentu dokter yang sedang bertugas perempuan.

Proses Melahirkan
Pukul 12.30 Yanda pulang untuk mengambil tas dan menitipkan farah ke salah satu teman.
Sementara bunda di Klinik diambil sample darah dan makan siang (karena ga boleh makan berat jadi menunya simple banget). Setelah makan siang, perut bunda dikuras (dibersihkan).
Pukul 13.45 Bunda masuk ruang bersalin sudah dengan pakaian khusus dan mulailah diinduksi (infus) serta bayi terus dipantau dengan kardiotopografi (CTG.) Bunda ditinggal sendirian dan jika ada apa2 tinggal pencet bel untuk memanggil hebamme (perawat)*. Detik demi detik semakin terasa sakit dan bunda merasakan kontraksi yang semakin sering. Untuk mengurangi rasa sakit ketika tiduran, bunda sering meminta ijin hebamme (perawat) untuk ke kamar kecil meskipun hanya sekedar buang air kecil dan jalan-jalan.
Pukul 16.00 Yanda datang, senang sekali bunda tak sendirian menahan sakit..pasti yanda akan empati merasakannnya juga. Tak lama kemudian, darah segar sudah mulai datang dengan sakit nyeri yang mulai menuju punggung belakang. Yanda dengan genggaman kuatnya mengingatkan bunda untuk terus berdzikir dan tarik nafas.


Pukul 16.30 Karena sudah tak tahan rasa sakit setiap his datang, bunda memanggil hebamme dengan harapan dia bisa melakukan pemeriksaan dalam sudah bukaan keberapa. Tapi ketika hebamme datang, dia menolak dan menyuruh bunda bersabar sampai jam 5 sore.
Pukul 17.00 Hebamme datang itu pun dengan bunda ngebel terlebih dahulu menagih janjinya. Setelah diperiksa ternyata udah bukaan 8,Alhamdulillah batin bunda Tapi kata hebamme kalo untuk 'water birth' bisa dikatakan terlambat karena biasanya bukaan 6 ato 7 sudah mulai masuk air. Tuh khan??(batin bunda lagii). Tapi tetap aja bunda dan yanda pengin water birth,akhirnya hebamme menyiapkan segala sesuatunya untuk melahirkan di air. Selama mengisi air di tub, kontraksi bunda semakin menjalar ke punggung dan rasanya ingin sekali mengejan. Dan bunda merasa ga kuat lagi untuk tidak mengejan, dan minta ijin hebamme boleh/blm mengejan, katanya boleh akhirnya bunda mengejan*. Waktu itu bunda sudah pasrah mo melahirkan dimana aja yang penting baby segera keluar. Setelah air di tub cukup, bunda masih dengan perangkat infus dan CTG pindah ke tub,alhamdulillah air hangatnya mengurangi rasa sakit di punggung bunda. Bunda diantara jeda kontraksi bisa tertidur sebentar,,rasanya letih sekali. Dan yanda tetap setia memegangi bunda..


Pukul 17.30..(kurang lebihnya) Akhirnya dokter datang dan mengecek bagian dalam serta bersiap-siap untuk membantu melahirkan. Dan ketika kontraksi datang, bunda diberi aba2 untuk mengejan kuat-kuat. Begitu seterusnya sampai kurang lebih 5 kali. Karena belum ada hasil, bunda diminta merubah posisi melahirkan (menungging) dengan berpegangan pinggiran tub. Ternyata nihil juga, dokter terus mengamati alat CTG dan kondisi bayi tidak memungkinkan untuk melahirkan di air. Sebelumnya memang sudah ada kesepakatan ketika kondisi tak memungkinkan untuk 'water birth' maka pindah ke 'lying birth.'Akhirnya langsung bunda diminta pindah ke bett dengan posisi berbaring (normal).
Dengan pakaian basah, tergopoh-gopoh dibantu yanda menuju bett. Setiap ada kontraksi bunda mencoba mengejan begitu seterusnya sampai bunda merasa ada yg mengganjal di bagian bawah. Kata yanda 'rambutnya dah keliatan,ayo yang kuat' ternyata bunda masih kurang kuat mengejannya. Dokter mengajarkan bunda cara mengejan yang lain yakni tarik nafas, tekan dan sesekali mengambil nafas dengan membuka mulut (ha ha ha ) dan tekan lagi begitu seterusnya selama ada kontraksi di perut. Dokter dan Hebamme juga membantu dengan mengangkat kaki bunda maju mundur (kaya narik apaan gitu..).

Pukul 18.25 Finally, ketika ada kontraksi bunda mengejan sekuat-kuatnya dan akhirnya baby Sakeena keluar. Alhamdulillah,,bunda melihat seorang bayi merah dibawah kaki bunda. Meski ada rasa sedikit khawatir karena sakeena ketika lahir tak ada suara tangis dan gerakan. Yanda menenangkan bunda..
Hebamme dan Dokter sibuk dengan memberikan rangsangan dan oksigen kepada baby Sakeena. Alhamdulillh,,tak berapa lama terdengar suara dan tangisnya. Setelah bayi Sakeena dibersihkan dan ditunggui yanda, dokter dan hebamme kembali ke bunda untuk mengeluarkan cairan plasenta dan menjahit bagian yang robek.

Pukul 19.24 Kurang lebih satu jam dari proses persalinan, bunda dan bayi sakeena sudah bisa berdekatan dan bahkan sakeena langsung minum kolostrum dari ASI bunda. Alhamdulillah..sangat indah akhirnya, rasa sakit itu tak terasa lagi.


Pukul 19.45
Waktunya makan malam...(abend brot...roti lagi).



Pukul 20.30
Yanda pamit pulang dan bunda dipindahkan ke kamar inap Station 100 Zi 65 (kamar 65) yang kebetulan masih kosong (sebenarnya utk 2 orang pasien).

"""Terima kasih sekali buat ibu, mamah dan semua para ibu,,pengorbanan kalian sangat mulia karena kalian tak pernah mengharapkan balasan apa pun. Hanya doa yang bisa putrimu berikan..."""

*Dokter dan Hebamme yang membantu kelahiran Sakeena: dr.Stryzkeuska dan Kristin Eltner

*Mengejan, pengalaman bunda melahirkan sakeena (sepertinya bunda mengejan terlalu awal yakni baru bukaan 8) memang sepertinya bukaan mulut rahim harus lengkap dulu baru boleh mengejan. Karena selain proses keluarnya sang bayi dari mulut rahim akan semakin sulit juga buat sang bunda akan terlalu menguras tenaga (keletihan). Bunda menyadari hal ini setelah mengingat kembali ketika melahirkan farah yang proses keluarnya tak terlalu banyak mengejan. Mudah2an bisa diambil hikmahnya..

Monday, February 16, 2009

"Melewati HPL..."

"""Manusia hanya bisa mengira dan merencanakan dan pasti Allah SWT yang lebih tahu dan menentukan."""
Menurut bunda itulah kalimat yang sesuai dengan kondisi bunda. Kehamilan bunda saat ini sudah melewati HPL yakni tanggal 13 Februari 2009, tapi sampai 4 hari setelahnya bunda belum merasakan kontraksi yang berturut-turut dan tanda2 melahirkan. lainnya. Sebenarnya khawatir juga siy karena si bayi geraknya berkurang dari biasanya (kata dokter kasusnya memang semakin mendekati kelahiran, gerak bayi berkurang), makanya harus dirangsang ekstra dan kadang respon bayi juga lama. Oleh karena itu, bunda setiap hari harus kontrol untuk kardiotografi (CTG)..yaa sedikit repot juga harus bolak-balik. Soalnya sekarang memasuki persiapan intensiv jadi kontrolnya sudah di rumah sakit tempat melahirkan nanti, gak di dokter kandungan tempat kita kontrol biasanya yang tempatnya hanya menyeberang jalan. Alhamdulillah sampai hari keempat setelah HPL, hasil CTG menunjukan hasil yang positif.

Oya, bunda baru dibuat heran dari 5 teman bunda yang melahirkan disini semuanya mempunyai kasus yg sama yakni terlambat melahirkan, ada yang seminggu dan ada pula yang 10 hari. Mungkin kebetulan aja ya??tapi setidaknya bunda sedikit lebih tenang bahwa ada kasus yang sama. Ada lelucon dari teman jerman juga, katanya kalau bayinya perempuan biasanya lama di perut khan lagi dandan dulu biar pas lahir bersih dan cantik:))...ada-ada aja. Wallahua'lam.
Sebenarnya pada usia kehamilan berapa minggu dikatakan bayi terlambat lahir??cari tau yuukk..

Thursday, February 5, 2009

"Kehamilan 9 Bulan"

Sejak kehamilan berumur 9 bulan ini bunda kontrol kehamilan seminggu sekali. Kemarin sempat khawatir karena ketika dipasang alat kardiotografi (CTG), baby ga banyak bergerak (kontraksi) hanya jantungnya yang terekam. Meskipun sudah dirangsang dengan instrument dan malahan lebih ekstrim lagi pakai alat *kalo bunda bilang kaya jam weker jadi suaranya kaya bangunin pagi gitu* kerasss tapi si baby tetap aja ga mo gerak. Mungkin si baby lagi males bergerak ya:)
Hasil CTG diagramnya menunjukkan F8, apa artinya???(kata dokter kalo F8 harus dicek ulang), akhirnya dua hari berikutnya bunda kontrol lagi dan hasilnya alhamdulillah membaik jadi F9. Selama ini setiap dipasang CTG hasilnya selalu bagus F10. Alhamdulillah...
Apa itu Kardiotografi (CTG)???sebenarnya bunda juga ga tau begitu banyak. Yang bunda ketahui alat ini untuk mengetahui perkembangan janin melalui denyut jantung dan kontraksi (gerakan bayi). Biasanya memasuki trimester ketiga ketika kita kontrol mulai dipasang alat CTG sehingga kita bisa mendengar denyut jantung janin kita.
Untuk lebih jelasnya mengenai CTG bisa dibaca di sini.

Di bulan ke sembilan ini perut bagian bawah bunda sering nyeri dan sakit, kadang berpikir apa ini yang namanya kontraksi, tapi kok ga berlanjut dan teratur sakitnya??Kontraksi palsu kali ya...maklum dah lupa rasanya kontraksi pas mau melahirkan farah dulu. Oya,di bulan kesembilan ini bunda juga sempat sakit batuk disertai sakit ditenggorokan dan influenza yang lumayan berat, sepertinya ketularan farah. Sempat khawatir juga mo mendekati mlahirkan kok malah sakit. Akhirnya ke dokter umum dan meminta resep obat karena takut kalo minum sembarang obat. Ceritanya bunda baru kali ini ke dokter sendiri tanpa ditemani yanda. Mengingat waktu itu farah juga sakit sedangkan cuaca dingin dan angin tak berkompromi sehingga yanda harus nemenin farah istirahat di rumah. Demi kesembuhan farah dan bunda juga merasa perlu obat akhirnya bunda berani sendiri ke dokter:)
Alhamdulillah di akhir kehamilan bunda (9 bulan) berat badan menjadi 75 kg (gemuk sekali bukan?rekoor niy). Mudah2an besok ketika melahirkan mudah, normal, lancar, tidak terlalu sakit, dan tidak membuat suami bingung, dan paling penting buat bunda saat itu yanda dan farah juga sehat. Karena bagaimana pun mereka pasti akan 'sibuk dan merasakan' pada hari itu, namanya juga jauh dari keluarga dan semuanya harus mandiri.

Monday, January 26, 2009

" Kehamilan 8 bulan "

Pada periode kehamilan 8 bulan adalah periode yang bunda ga bisa lupa. Kenapa??Karena pada periode ini pertama kalinya bunda sering sekali mengalami kram di kaki terutama di bagian betis. Dan hal ini tidak bunda alami ketika kehamilan farah. Jadi, kalo malam bunda sering bangun dan ketika mo menggeliatkan kaki, rasanya kaki ga bisa digerakkan (kaku) dan sakit sekali. Pastinya mas saif jadi bangun dan membantu mengangkat kaki serta melemaskannya. Alhamdulillah hal ini ga berlangsung setiap malam. Setelah konsultasi ke dokter ternyata eh ternyata..dokter mengingatkan perbanyak susu (langsung merasa bersalah***), pisang dan kacang2an. Kemungkinan karena kekurangan kalsium dan kalium. *Yah..bener sekali bunda memang sedikit menyepelekan minum susu, bukan karena postingan ini lhoh. Seingat bunda ketika hamil farah dulu rajin banget minum susu khusus ibu hamil, disini ga ada siy..(pembelaan diri).
Sebenarnya kalo susu UHT yang seperti diminum farah selalu stok satu kardus tapi ga tau ya kok bisa sampai terlupakan gitu. Mungkin karena susu UHT lebih sering minum dalam kondisi ga hangat/dingin ya..Mengenai kandungan sepertinya semua susu sama.

Setelah ikhtiar mengonsumsi susu secara teratur, pisang dan kacang2an..(mas saif jadi lebih perhatian lhoh..sering ngingetin dan beliin olahan susu yang lain (yogurt), susu kedelai, pisang dan kacang2an untuk diolah).
Alhamdulillah di usia kehamilan 9 bulan ini tak merasakan kram kaki lagi.

Di kehamilan bulan ke delapan ini, BB bunda naik jadi 72,5 kg (**) tekanan darah 120/60.
*Kata suami bunda jadi beda,,,tapi,,,(yah jelas beda lah badannya segede gini dan gendut lagi).
Lihat nanti yah setelah melahirkan....amin.

Thursday, January 8, 2009

" Klepon Abang "


Untuk buka puasa kemarin pengin menyandingkan kudapan yang manis2, apa ya??
Lama pengin buat klepon tapi karena ga punya pasta pandan jadi tertunda terus. Akhirnya coba pakai tortengus merah yang biasanya buat cake strawberry. Daripada ga da warnanya, masih mending ambil warna merah muda dari bahan ini. Hasilnya alhamdulillah enaakk..terbukti dapat reward khusus dari yanda ketika menyicipinya. Farah..cuma habis satu biji tok. Mungkin asing dengan kenyalnya yah.

Bahan :
250 gram tepung ketan
100 gram kentang pure (bisa juga kentang kukus yang dihaluskan)
300 ml air hangat
1 bungkus tortengus merah
garam
gula merah iris secukupnya
kokosrapel (pengganti parutan kelapa)

Cara Membuat:
Didihkan sedikit air di panci. Siapkan kokosrapel dan bubuhi sedikit garam, sisihkan. (Bisa juga dengan mengukusnya)
Campur air hangat dengan garam, aduk rata.
Tuangkan ke tepung ketan sedikit sedikit sambil diuleni sampai tepung tdk lengket di tangan.
Ambil sejumput adonan, bulatkan, pipihkan, isi dgn gula merah, bulatkan kembali dan masukkan ke dlm air mendidih. Rebus sampai klepon mengambang dan angkat. Selagi hangat, gulirkan di atas kokosrapel agar lebih bisa menempel.

" Si Cente Manis "


Ketika lihat buku resep masakan yang dibawa dari indonesia, tertarik ma makanan cente manis. Jadi kangen ma si cente manis yang dijual di Pamella dan biasanya untuk pelengkap isian snack dus juga. Akhirnya berburu tepung hung kwee dan nemu ternyata lumayan mahal dibanding jenis tepung yang lain. Dan baru kali itu juga bunda tahu ada jenis tepung hungkwe (tepung kacang hijau). Jadi kelihatan ga pernah masaknya di indonesia..

Bahan:
100 gram sagu mutiara
75 gr tepung hung kwee
100 gram gula pasir
500 ml santan
1/4 sdt vanili
1/4 sdt garam
plastik

Cara membuat:
Rebus sagu mutiara sampai jernih dan angkat, cuci dengan air dingin lalu tiriskan.
Cairkan tepung hung kwee dengan sebagian santan.
Rebus sisa santan sampai mendidih, masukkan gula, tepung hungkwe dan garam dan vanili. Aduk terus sampai gula larut dan masukkan sagu mutiara, angkat.
Bungkus 2 sdm adonan ke plastik atau bisa juga di taruh di mangkuk kecil (kalo buat konsumsi sendiri).

" Sambal Goreng Kreni "


Punya daging cincang di frezeer mo diapain ya??mo buat bakso takut gagal lagi, akhirnya nyari resep sambal goreng kreni. Nemu disini, tapi karena menyesuaikan bahan yang ada disini jadi banyak yang meyalahi aturan di sana. Intinya divariasi sendiri..

Bahan:
1 kaleng Linsen

Bola Daging:
500 gr daging cincang
garam secukupnya
1 butir putih telur

Bumbu:
1 lembar daun salam
4 buah cabe merah utuh
250 ml santan kental
1 sdm gula pasir
4 siung bawang bombay, iris
2 sdm minyak untuk menumis
garam sedikit

Bumbu halus:
4 siung bawang putih
2 cm lengkuas
1 sdm baktat (pasta chili)

Cara membuat:
Campur daging, garam, dan telur, aduk rata
Buat bola daging kecil, sisihkan.
Tumis bawang bombay sampai harum, masukkan bumbu dan bumbu halus.
Masukkan linsen dan bola daging, aduk pelan.
Masukkan gula dan cabe utuh, kemudian santan aduk menyusut
Angkat, sajikan dengan nasi hangat.

" Tempe Buatan Sendiri "


Ide membuat tempe sendiri sebenarnya sudah terpikirkan dari indonesia. Awalnya mendengar cerita kalo tempe di luar negeri jarang banget padahal itu khan makanan sehat dan lezaaat. Tapi ketika mencoba praktek membuat tempe hasilnya tempe masih buyar dan kita pesimis tempe ini bisa dimakan. Akhirnya tempe setengah jadi masuk ke keranjang sampah..mubadzir ya..
Sampai akhirnya waktu untuk berangkat ke Jerman dan ga tau kenapa ragi tempe ga masuk daftar list barang yang harus dibawa dan tak terpikirkan lagi membuat tempe sendiri. Melewati satu tahun disini kita merasakan kangen sekali ma tempe sedangkan kalo kangen tempe harus ke luar kota (satu setengah jam dengan kereta) dari tempat kita tinggal.
Bulan november kemarin ada teman yang datang dari Indonesia (Bu Uyun Family) dan akhirnya pesan mamah untuk membelikan ragi dan menitipkan ke teman tadi. Thank you..
Sekarang ragi dah ditangan dan saatnya searching di om google temtang cara membuat tempe dan menemukan Dapur Syl. Petunjuk membuat tempe di sini jelas dan disertai gambar.
Intinya membuat tempe melewati tahap-tahap berikut:
  • Merendam kedelai semalaman sampai kedelai mengembang 2x besar ukurannya.
  • Meremas-remas dengan tujuan kulit arinya terkelupas. Kalo kita malah sengaja membelah(memecah)nya.
  • Setelah kedelai bersih dan kulit arinya sudah terkelupas semua, saatnya merebusnya.
  • Merebus selama setengah jam sampai air mengeluarkan busa dan kemudian disaring.
  • Mendinginkan kedelai dengan meletakkan di nampan yang sudah dialasi kain serbet.
  • Setelah dingin, tahap memberi ragi yakni 1/2 sdt untuk 1 kg kedelai dan meratakannya.
  • Membungkus dengan plastik dan memberi lubang 8 tusukan untuk setiap sisi dengan menggunakan pisau.
  • Membungkus kemasan tempe dengan handuk, ditaruh dengan beralaskan rak yang berongga (misal rak lemari es) untuk sirkulasi udara bagian bawah dan dimasukkan lemari. Hal ini karena mengingat saat ini sedang musim dingin.
  • Diamkan selama kurang lebih 36 jam dan tempe siap diolah.
Cerita membuat tempe pertama kali disini, menurut kita tahap yang paling lama dan bikin tangan pegel yakni tahap pengelupasan kulit ari. Pantesan ya orang dulu kalo di tahap ini menggunakan kaki, mengingat banyaknya kedelai yang tak memungkinkan pakai tangan. Kita bereksperimen dengan 1/2 kg kedelai dan hasilnya jadi 2 bungkus tempe dengan ukuran sedang. Hasilnya bisa dikatakan belum berhasil 100% karena masih ada bagian pojok tempe yang buyar. Olahan tempe pertama buatan sendiri adalah tempe mendoan dan rasanya puas sekali. Trus bagian yang masih buyar kita menyiasatinya dengan membuat sambal tempe.
Nah, sekarang kalo pengin tempe tinggal buat sendiri deh..

Tapi kemarin pas ke toko ASIA kaget dengan adanya tempe. Lho kok ketika kita dah bisa buat tempe, mereka menyediakan tempe juga. Tapi begitu melihat harganya, jauh lebih murah membuat sendiri. Dengan 1 kg kedelai (1,5 EUR) bisa jadi 3 tempe ukuran besar. Sedangkan di toko ASIA mereka menjual 1 bungkus tempe sekitar 2 EUR. Lebih hemat khan..alhamdulillah.

Nah sekarang malah bundanya yang bingung bisa dimasak apa aja ya tempe?? Kalo selalu tempe goreng dan mendoan terus..kolesterol dong dan kasihan juga yanda. Tapi maklum bunda khan baru belajar memasak.
Olahan tempe yang sudah dimasak bunda:
Mendoan, Tempe Goreng, Sambal Tempe, Tempe dan Tahu Bacem, Tumis Tempe dan Sawi, Tempe Goreng Santan, selanjutnya ada saran??

Greeting

Halloo...para pengunjung yang sengaja atau tidak sengaja menemukan blog ini. Nulis Maning hanyalah catatan seorang perempuan yang baru belajar dan semuanya secara otodidak.

Tujuan semula adalah sebagai pengingat dan pembelajaran diri sendiri. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada yang ingin mengambil ilmunya, memberikan kritik, dan saran agar blog ini bisa lebih baik lagi. Semoga ilmu yang kita peroleh membawa keberkahan. Amin.

Mohon maaf kepada para blogger, para jurnalis, pakar keluarga, pakar merajut, ilmuwan, dan para ahli masakan jika tulisan dalam blog ini masih banyak kekurangan. Terima kasih untuk sumber-sumber referensi yang saya kutip.