Saturday, March 28, 2009

Hadist Hari Ini

وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا وخياركم خياركم لنسائهم

رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح

Abu Hurairah (r) reported: The Messenger of Allah (PBUH) said:
"The believers who show the most perfect Faith are those who have the best behaviour, and the best of you are those who are the best to their wives".
(At-Tirmidhi)

===Abu Hurairah (r) menceritakan: The Rasulullah (PBUH) bersabda:
"Sesempurna-sempurnanya iman orang yang beriman adalah mereka yang paling baik akhlaknya, dan yang terbaik di antara kamu adalah orang - orang yang paling baik kepada isteri mereka".
(At-Tirmidhi)

Friday, March 27, 2009

Hadist Hari ini

وعن أبي هريرة عبد الرحمن بن صخر رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم

إن الله لا ينظر إلى أجسامكم ولا إلى صوركم ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم

(رواه مسلم م

Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) narrated: Messenger of Allah (PBUH) said,

"Allah does not look at your figures, nor at your attire but He looks at your hearts and accomplishments".

(Muslim)

===Dari Abu Hurairah (Semoga Allah merahmatinya) menceritakan Rasulullah SAW bersabda:" Allah tidak melihat penampilan dan kekayaanmu tetapi Allah melihat iman dan amalanmu"
(HR. Muslim)

Monday, March 9, 2009

Sakeena Mussafi..Ich bin endlich da.

Alhamdulillah..terima kasih ya Allah atas karuniaMU yang luar biasa indah. Tepatnya seminggu yang lalu, yakni pada tanggal 22 Februari 2009 keluarga kami bertambah anggota nya yakni baby Sakeena Mussafi. Bunda melahirkan Sakeena secara normal melalui induksi.
Sebagai awal cerita, kondisi kehamilan bunda sudah melewati 9 hari dari HPL yang diperkirakan dokter.


Persiapan Sebelum Melahirkan (Pra Partus)
Hari Jum'at, 20 Februari 2009, ketika kontrol dokter memastikan bahwa jika hari senin (23 Februari 2009) yakni tepat usia kandungan sudah memasuki 41 minggu, belum ada his(kontraksi yg teratur) maka terpaksa akan diinduksi melalui infus untuk mempercepat kontraksi. Mendengar induksi, bunda langsung teringat proses kelahiran FaRaH yang juga diinduksi cuma bedanya dengan cara pemberian obat. Ada sedikit kekhawatiran dan ketakutan juga. Bunda berdoa semoga bisa melahirkan normal tanpa diinduksi sebelum hari senin.
Sampai rumah langsung deh, bunda banyakin jalan dan naik turun tangga (beruntung kita tinggal dilantai 3). Farah sampai heran juga, ga biasanya setiap mo naik atau turun lift bunda kok malah milih pakai tangga.
Hari Sabtu sore sebenarnya bunda udah mulai merasakan kontraksi dengan interval yang kadang teratur dan kadang menghilang. Selain itu udah ada sedikit bercak kecoklatan (bukan darah). Bunda berusaha tenang dan masih berkeyakinan.."ah hisnya belum 10 menit sekali'.
Hari Ahad, 22 Februari 2009 adalah jadwal kontrol berikutnya.
Pukul 09.30 kita berangkat dari rumah naik bus menuju klinik bersalin.
Pukul 10.20 Sampai disana tanpa ada antrian pasien lain, (critanya pasien spesial niy..) kita langsung masuk ruangan persiapan kelahiran dan bunda langsung di CTG.

Setelah hampir satu jam bunda di CTG, farah dan yanda juga sabar menunggui bunda sambil mainan. Akhirnya dokter* datang dan melakukan pemeriksaan dalam, ternyata mulut rahim sudah bukaan tiga. Sebenarnya bunda ga kaget juga..la wong sudah sering nyeri. Sang dokter menyarankan untuk diinduksi (infus) karena mengingat usia kandungan bunda sudah mundur 9 hari dari HPL. Mendengar saran dokter, kita meminta waktu untuk berpikir karena bunda ingin pulang dulu sekalian menitipkan farah dan menikmati his alami, nanti ketika kontraksinya sudah 10 menit sekali baru deh datang lagi ke klinik (pikir bunda). Kalau yanda cenderung mengikuti kata dokter, menurutnya itu jalan yang terbaik. Setelah keinginan bunda disampaikan ke dokter, sepertinya dokter tetap berkeinginan bunda tinggal di klinik. Akhirnya,,bismillah semoga ini jalan yang terbaik buat bunda, akhirnya bunda mengikuti saran dokter. Bunda berpikir juga mumpung dokternya perempuan, kalo nanti belum tentu dokter yang sedang bertugas perempuan.

Proses Melahirkan
Pukul 12.30 Yanda pulang untuk mengambil tas dan menitipkan farah ke salah satu teman.
Sementara bunda di Klinik diambil sample darah dan makan siang (karena ga boleh makan berat jadi menunya simple banget). Setelah makan siang, perut bunda dikuras (dibersihkan).
Pukul 13.45 Bunda masuk ruang bersalin sudah dengan pakaian khusus dan mulailah diinduksi (infus) serta bayi terus dipantau dengan kardiotopografi (CTG.) Bunda ditinggal sendirian dan jika ada apa2 tinggal pencet bel untuk memanggil hebamme (perawat)*. Detik demi detik semakin terasa sakit dan bunda merasakan kontraksi yang semakin sering. Untuk mengurangi rasa sakit ketika tiduran, bunda sering meminta ijin hebamme (perawat) untuk ke kamar kecil meskipun hanya sekedar buang air kecil dan jalan-jalan.
Pukul 16.00 Yanda datang, senang sekali bunda tak sendirian menahan sakit..pasti yanda akan empati merasakannnya juga. Tak lama kemudian, darah segar sudah mulai datang dengan sakit nyeri yang mulai menuju punggung belakang. Yanda dengan genggaman kuatnya mengingatkan bunda untuk terus berdzikir dan tarik nafas.


Pukul 16.30 Karena sudah tak tahan rasa sakit setiap his datang, bunda memanggil hebamme dengan harapan dia bisa melakukan pemeriksaan dalam sudah bukaan keberapa. Tapi ketika hebamme datang, dia menolak dan menyuruh bunda bersabar sampai jam 5 sore.
Pukul 17.00 Hebamme datang itu pun dengan bunda ngebel terlebih dahulu menagih janjinya. Setelah diperiksa ternyata udah bukaan 8,Alhamdulillah batin bunda Tapi kata hebamme kalo untuk 'water birth' bisa dikatakan terlambat karena biasanya bukaan 6 ato 7 sudah mulai masuk air. Tuh khan??(batin bunda lagii). Tapi tetap aja bunda dan yanda pengin water birth,akhirnya hebamme menyiapkan segala sesuatunya untuk melahirkan di air. Selama mengisi air di tub, kontraksi bunda semakin menjalar ke punggung dan rasanya ingin sekali mengejan. Dan bunda merasa ga kuat lagi untuk tidak mengejan, dan minta ijin hebamme boleh/blm mengejan, katanya boleh akhirnya bunda mengejan*. Waktu itu bunda sudah pasrah mo melahirkan dimana aja yang penting baby segera keluar. Setelah air di tub cukup, bunda masih dengan perangkat infus dan CTG pindah ke tub,alhamdulillah air hangatnya mengurangi rasa sakit di punggung bunda. Bunda diantara jeda kontraksi bisa tertidur sebentar,,rasanya letih sekali. Dan yanda tetap setia memegangi bunda..


Pukul 17.30..(kurang lebihnya) Akhirnya dokter datang dan mengecek bagian dalam serta bersiap-siap untuk membantu melahirkan. Dan ketika kontraksi datang, bunda diberi aba2 untuk mengejan kuat-kuat. Begitu seterusnya sampai kurang lebih 5 kali. Karena belum ada hasil, bunda diminta merubah posisi melahirkan (menungging) dengan berpegangan pinggiran tub. Ternyata nihil juga, dokter terus mengamati alat CTG dan kondisi bayi tidak memungkinkan untuk melahirkan di air. Sebelumnya memang sudah ada kesepakatan ketika kondisi tak memungkinkan untuk 'water birth' maka pindah ke 'lying birth.'Akhirnya langsung bunda diminta pindah ke bett dengan posisi berbaring (normal).
Dengan pakaian basah, tergopoh-gopoh dibantu yanda menuju bett. Setiap ada kontraksi bunda mencoba mengejan begitu seterusnya sampai bunda merasa ada yg mengganjal di bagian bawah. Kata yanda 'rambutnya dah keliatan,ayo yang kuat' ternyata bunda masih kurang kuat mengejannya. Dokter mengajarkan bunda cara mengejan yang lain yakni tarik nafas, tekan dan sesekali mengambil nafas dengan membuka mulut (ha ha ha ) dan tekan lagi begitu seterusnya selama ada kontraksi di perut. Dokter dan Hebamme juga membantu dengan mengangkat kaki bunda maju mundur (kaya narik apaan gitu..).

Pukul 18.25 Finally, ketika ada kontraksi bunda mengejan sekuat-kuatnya dan akhirnya baby Sakeena keluar. Alhamdulillah,,bunda melihat seorang bayi merah dibawah kaki bunda. Meski ada rasa sedikit khawatir karena sakeena ketika lahir tak ada suara tangis dan gerakan. Yanda menenangkan bunda..
Hebamme dan Dokter sibuk dengan memberikan rangsangan dan oksigen kepada baby Sakeena. Alhamdulillh,,tak berapa lama terdengar suara dan tangisnya. Setelah bayi Sakeena dibersihkan dan ditunggui yanda, dokter dan hebamme kembali ke bunda untuk mengeluarkan cairan plasenta dan menjahit bagian yang robek.

Pukul 19.24 Kurang lebih satu jam dari proses persalinan, bunda dan bayi sakeena sudah bisa berdekatan dan bahkan sakeena langsung minum kolostrum dari ASI bunda. Alhamdulillah..sangat indah akhirnya, rasa sakit itu tak terasa lagi.


Pukul 19.45
Waktunya makan malam...(abend brot...roti lagi).



Pukul 20.30
Yanda pamit pulang dan bunda dipindahkan ke kamar inap Station 100 Zi 65 (kamar 65) yang kebetulan masih kosong (sebenarnya utk 2 orang pasien).

"""Terima kasih sekali buat ibu, mamah dan semua para ibu,,pengorbanan kalian sangat mulia karena kalian tak pernah mengharapkan balasan apa pun. Hanya doa yang bisa putrimu berikan..."""

*Dokter dan Hebamme yang membantu kelahiran Sakeena: dr.Stryzkeuska dan Kristin Eltner

*Mengejan, pengalaman bunda melahirkan sakeena (sepertinya bunda mengejan terlalu awal yakni baru bukaan 8) memang sepertinya bukaan mulut rahim harus lengkap dulu baru boleh mengejan. Karena selain proses keluarnya sang bayi dari mulut rahim akan semakin sulit juga buat sang bunda akan terlalu menguras tenaga (keletihan). Bunda menyadari hal ini setelah mengingat kembali ketika melahirkan farah yang proses keluarnya tak terlalu banyak mengejan. Mudah2an bisa diambil hikmahnya..

Greeting

Halloo...para pengunjung yang sengaja atau tidak sengaja menemukan blog ini. Nulis Maning hanyalah catatan seorang perempuan yang baru belajar dan semuanya secara otodidak.

Tujuan semula adalah sebagai pengingat dan pembelajaran diri sendiri. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada yang ingin mengambil ilmunya, memberikan kritik, dan saran agar blog ini bisa lebih baik lagi. Semoga ilmu yang kita peroleh membawa keberkahan. Amin.

Mohon maaf kepada para blogger, para jurnalis, pakar keluarga, pakar merajut, ilmuwan, dan para ahli masakan jika tulisan dalam blog ini masih banyak kekurangan. Terima kasih untuk sumber-sumber referensi yang saya kutip.