Friday, November 30, 2007

Putriku Sayang..jangan marah ya??

Akhir2 ini kita dikagetkan dengan sikap farah yang dah bisa marah dan ngambek. Gara2nya sebenarnya sederhana misalnya dimatikan tivinya kalo mo sholat dan dialihkan mainan yang kita anggap berbahaya. Ekspresi marahnya kadang bikin kita ketawa juga, dia nangis sambill menuju tempat tidur dan menelungkupkan wajahnya di bantal.
Ujung2nya yanda biasanya gendong dia untuk ikut sholat dan diam deh..
Anakku dah gede ya,,,bisikku "kita sedang diuji kesabaran dalam mendidik anak" itu yang sering yanda ucapkan.Bismillah..
Sebenarnya hal ini wajar untuk anak seumuran farah, karena dia belum bisa mengutarakan keinginan dan perasaannya dengan kata2 atau secara verbal sehingga masih sulit dipahami keinginannya. Oleh karena itu jangan sekali2 me'cap' anak kita bandel dan nakal. Astaghfirullah..

Sebagai orang tua kira2 apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi kemarahan dan kejengkelan anak???


1. JANGAN ikutan marah !

Saat anak anda sedang mengalami ledakan emosi, baik dengan teriakan maupun tindakan fisik lainnya, dia tidak akan bisa menerima alasan atau bujukan, tetapi justru terhadap apapun yang anda lakukan anak akan merespons secara negatif. Kemudian, jika anda tidak bisa menahan emosi, anda akan ikutan marah, dan mungkin anda akan meninggalkan anak anda sendirian.

Jangan lakukan itu ! Anak anda akan merasa bahwa anda telah mengabaikannya, dan semakin membuat anak merasa ketakutan dengan apa yag terjadi.
Anak akan merasa lebih tenang jika anda tetap berada di dekatnya. Jika memungkinkan, gendong atau peluk anak anda sehingga dia akan lebih cepat menenangkan diri.

2. Anda yang tetap memegang kendali

Jangan mengikuti permintaan anak yang tidak realistik atau tidak bisa anda terima hanya untuk menghindari ledakan emosi anak. Hal ini sering terjadi di tempat-tempat umum seperti mall, yang mana pada saat anak minta sesuatu anda tidak mengijinkannya, tetapi begitu anak mulai meledak emosinya anda akan mengabulkannya karena malu dengan lingkungan.

Jadi, jika memang anak meminta sesuatu yang diluar toleransi, kita harus tegas mengatakan ''TIDAK''. Jika anak menjadi marah besar dan mulai memukul ataupun tindakan lain yang membahayakan, bawalah dia ke tempat yang lebih aman hingga anak menjadi tenang. Katakan bahwa dia dibawa ke tempat tersebut karena tindakannya yang membahayakan. Selama anak belum tenang, jangan memberikan nasehat atas tindakannya, tetapi fokuskan hanya untuk menenangkan dirinya. Tentunya anda mengatakannya tanpa emosi ataupun bernada memarahinya.

Memang, pada saat membaca tulisan ini kita bisa mengerti, tapi begitu mengalaminya langsung kemungkinan besar kita lupa dengan apa yang seharusnya kita lakukan.

Jadi bagaimana ?
Ketika anak anda mulai meledak emosinya, katakan pada diri anda sendiri, ''Ini kejadian yang wajar. Saya tahu cara menghadapinya !''. Kemudian ingatlah tulisan ini.. :)
Selain hal di atas, masih ada beberapa hal PENTING lagi yang HARUS anda lakukan supaya anak anda mengerti dan memahami apa yang sudah terjadi. Juga, tindakan anda untuk mencegah terjadinya ledakan kemarahan yang terlalu sering.

Referensi : Balita Cerdas. Com

1 comment:

Anonymous said...

oke juga nih tulisannya, terutama buat keluarga muda...makasih...

Greeting

Halloo...para pengunjung yang sengaja atau tidak sengaja menemukan blog ini. Nulis Maning hanyalah catatan seorang perempuan yang baru belajar dan semuanya secara otodidak.

Tujuan semula adalah sebagai pengingat dan pembelajaran diri sendiri. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada yang ingin mengambil ilmunya, memberikan kritik, dan saran agar blog ini bisa lebih baik lagi. Semoga ilmu yang kita peroleh membawa keberkahan. Amin.

Mohon maaf kepada para blogger, para jurnalis, pakar keluarga, pakar merajut, ilmuwan, dan para ahli masakan jika tulisan dalam blog ini masih banyak kekurangan. Terima kasih untuk sumber-sumber referensi yang saya kutip.