Monday, April 21, 2008

Oma Marlin . ..Selamat Istirahat di Sisi NYA.

Mengenal Almarhumah oma marlin hampir tiga tahun, seumur pernikahan kita. Yaps..karena oma marlin adalah oma dari suami, mas saif. Pertama bertemu, Almarhumah baru pulang pengajian dan mela tidak menyangka kalau almarhumah adalah seorang nenek (oma) yang sudah berumur kira-kira hampir 70 tahunan. Menurut mela, almarhumah termasuk awet muda dan seumur beliau waktu itu masih menyiratkan kecantikannya sewaktu muda.

Setelah beberapa lama semakin tahu kalau almarhumah teratur dalam hidupnya terutama teratur mengatur waktu dan tidak mau diam (pekerja keras). Setelah saatnya pensiun (istirahat bekerja) dan anak-anak beliau melarang, almarhumah tetap berkeinginan bekerja.
Akhirnya dengan masih terlihat cekatan, almarhumah berjualan madu, membuat kain mori(kafan) dan perlengkapannya kemudian dijual di toko2 putra-putrinya. Almarhumah memang pintar menjahit dan kreatif memadukan kain2 perca menjadi sesuatu yang dapat dipakai dirumah. Selain itu, almarhumah hoby menulis misalnya memberi komentar dan kesan pada album foto. Yang membacanya pun...tak jarang dibuat tertawa dengan komentar beliau.
Tak hanya foto, almarhumah juga suka menulis pesan, sehingga pesan tersampaikan dengan jelas. Ohya..ada lagi hoby almarhumah yakni menyanyi, mungkin ini juga yang membuat beliau awet muda, berusaha menjaga hati untuk tetap rileks.
Banyak hal yang bisa diteladani dari almarhumah . . .

Almarhumah adalah salah satu wanita tangguh yang mela temui dan kenal. Almarhumah membesarkan keempat putra-putrinya seorang diri (single parent) setelah ditinggal oleh almarhum opa hadi kira-kira setelah 15 tahun perkawinan. Yah..sekitar seumur mamah mas saif (anak pertama almarhum) yang baru menginjak bangku sekolah menengah pertama (SMP). Akhirnya dengan perjuangan, pengorbanan, dan do'a almarhumah bisa mengantarkan putra-putri beliau menjadi orang yang berguna. Dari perjalanan hidup almarhumah, sepertinya tidak ada kata putus asa dan mengeluh. Bahkan di saat-saat terakhir almarhumah, kata mamah tak ada kata2 mengeluh. Subhanallah...
Mudah-mudahkan amal kebaikan almarhumah dibalas dengan Surganya. Amin . . .

Jadi teringat, sebelum ke Jerman almarhumah memberi surprise clemek (ga tau apa namanya..mela sebut clemek aja). Masyaallah..ditengah2 keletihan badannya setelah terapi, almarhumah menjahit clemek, yang insyaallah pasti berguna buat mela.
Selain itu, almarhum juga ikut sibuk menyiapkan segala sesuatu yang akan dan perlu dibawa. Banyak hal yang diingatkan oleh almarhum, yang mungkin mela malah lupa. Makasih . . .
Memang benar kata mamah, kalau ada yang mo bepergian almarhumah pasti yang paling sibuk..:)


" Ini nih clemek buat masak bunda farah..kenang-kenangan almarhum"
Ada juga kenangan farah bersama almarhumah, bisa dilihat di sini.

3 comments:

Yousee said...

Wah...wah..wah. Kata-kata serta kalimatnya bagus. Tertata, ber'warna', punya kedalaman makna, sampai-sampai om Yus merasa merinding dan panas matanya.Terimakasih telah mengungkap kisah oma Lien yang lain dengan baik. Teruskan nulisnya, apa saja, perkaya perbendaharaan kata-katanya, Insya Allah akan menjadi penulis perempuan yang andal kayak NH Dini, Ida Ayu Utami, atau bahkan JK Rowling. (jangan remehkan)
Wassalam. Om Yus

Kamiela Mussafi said...

Amin..amin..
Makasih om yus..commentnya.
Mela cuma menulis apa yang mela alami sendiri. Hmm..penulis??masih jauh dan harus banyak belajar. Tapi tak ada salahnya berusaha. Ok deh..S E M A N G A T :))

Anonymous said...

Setiap anak, cucu, buyut oma marlien pasti punya kenangan sendiri. Aku juga nulis kenangan tentang oma dan saat-saat terakhirnya. Sampe sekarang rasanya oma itu masih ada tapi ga pernah ketemu aja. Semoga Oma khusnul khotimah. Amien...

Greeting

Halloo...para pengunjung yang sengaja atau tidak sengaja menemukan blog ini. Nulis Maning hanyalah catatan seorang perempuan yang baru belajar dan semuanya secara otodidak.

Tujuan semula adalah sebagai pengingat dan pembelajaran diri sendiri. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada yang ingin mengambil ilmunya, memberikan kritik, dan saran agar blog ini bisa lebih baik lagi. Semoga ilmu yang kita peroleh membawa keberkahan. Amin.

Mohon maaf kepada para blogger, para jurnalis, pakar keluarga, pakar merajut, ilmuwan, dan para ahli masakan jika tulisan dalam blog ini masih banyak kekurangan. Terima kasih untuk sumber-sumber referensi yang saya kutip.