Wednesday, May 28, 2008

"Gelb Mutze"



Membuat topi yang hasilnya sederhana ini, perlu 4 kali bongkar dan rajut lagi. Sebenarnya penyebabnya karena pengin buat topi yang pas banget di kepala farah. Akhirnya setelah cari tahu sana sini, ketemu ilmunya juga. Termasuk dibagiin ilmu dari teman milis merajut. Alhamdulillah . . .
Masih seperti sebelum2nya, mela mengutip pattern dari sini nih.
Dan bunga dari sini. Makasih yang sudah mau berbagi patternnya.

Friday, May 23, 2008

* Ikan Asam Pedas Manis *



BaHaN dan BumBu:

  • 2 ikan Mackarel besar, dipotong menjadi 4 bagian.
  • 2 buah tomat,
  • 1 buah jeruk nipis,
  • 4 lombok, dihaluskan dan 5 lombok dibiarkan utuh.
  • 1 buah bawang merah besar,
  • 3 siung bawang putih,
  • 2 butir kemiri,
  • 1 sdm lada,
  • 1 sdm kunyit,
  • 1 sdm jahe,
  • gula pasir secukupnya,
  • garam,
  • minyak untuk menggoreng,

Cara Membuat:
  • Ikan yang sudah dipotong direndam dengan air jeruk nipis, kunyit, dan jahe. Biarkan selama seperempat jam,tiriskan.
  • Goreng diatas minyak yang panas dengan api kecil sampai ikan matang.
  • Tumis bumbu sampai harum, masukkan air secukupnya, perasan jeruk nipis, dan sedikit kunyit bubuk.
  • Masukkan ikan yang sudah digoreng, biarkan sejenak sampai air meresap kedalam ikan.
  • Angkat dan enak dimakan dengan nasi hangat.

Tuesday, May 20, 2008

"Risoles Yummy"



BaHaN:
Kulit
  • 450 gr tepung terigu (saya membuat adonan 3x@150 gr).
  • Air 300 ml untuk setiap @150gr tepung terigu, bisa juga diganti dgn air susu. Kalo saya pake susu sedikit.
  • 3 sdm mentega, dilelehkan.
  • 3 sdm tepung kanji, agar kulit tidak robek
  • Garam sedikit.
Isi
  • Daging ayam, dicincang kasar
  • Wortel,diiris tipis (lebih baik pakai alat khusus)
  • Sawi, diiris tipis-tipis
  • Kohlrabi, mungkin bisa diganti kentang.
  • 4 butir telur rebus, diiris 6 bagian memanjang.
  • 2 sdm tepung terigu, dicairkan.
  • Bawang bombay,
  • Bawang putih,
  • Ketumbar,
  • Merica,
  • gula pasir,
  • Garam,
Tepung pelapis
  • 3 putih telur,
  • tepung panir.
Cara Membuat:
Kulit
  • Semua bahan kulit diaduk sampai larut semua, saring untuk menghasilkan adonan yang halus.
  • Buat dadar di teflon ukuran sedang, angkat.
Isi
  • Tumis bumbu dan bahan sampai matang, terakhir masukkan tepung terigu untuk mengentalkan.
Penyelesaian
  • Ambil kulit risoles, masukkan isi secukupnya dan telur, kemudian celupkan di putih telur.
  • Terakhir gulirkan di tepung panir. Goreng sampai kekuningan.
  • Siap disajikan hangat. Yummy...

Tuesday, May 13, 2008

"Two Colors Purse and Kerchief"



I made purse and kerchief for Dina, daughter of Abdullah. Abdullah is Yanda's friend. Dina very close with us, especially Farah. Alhamdulillah.

These patterns are extremely easy and I think these are suitable for a child. Usually, a child likes to imitate adult to bring a bag. And kerchief ones is used for hair accessories. I take purse pattern from this and kerchief from this. The patterns can be made quickly because it's only use double crochet stitch. In order looks cute, i add some flower.

I use two balls cotton yarn @50 gr, pink and white colors.

I hope she will be glad when receive this gift. Insyaallah.
Have a nice summer with purse and kerchief,Dina.





Thursday, May 8, 2008

" Jarimatika "

Salut dengan muslimah satu ini. Seorang Ibu rumah tangga dengan 2 orang anak yang menemukan metode baru menghitung dengan jari jemari kita yaitu Jarimatika.
Dia adalah Peni Septi Wulandari, yang tak pernah berhenti menggali ide kreatifnya dan tentu perlu ketelatenan. Ide ini lahir karena kepedulian seorang ibu kepada anaknya yang merasa kesulitan dan tidak puas dengan metode2 berhitung sebelumnya.

Berawal dari rumah, sekarang Septi telah membukukan jarimatika. Tak jarang pula dia diundang untuk mendemonstrasikan metode ini. Di saat matematika sering menjadi momok buat anak-anak di sekolah, metode jarimatika bisa menjadi alternatif cara berhitung.

Tidak menyangka, berhitung puluhan, ratusan tanpa corat coret dan kalkulator??
Jadi pengin mencobanya...ada yang mo bantu??

" Muslimah Produktif dari Rumah "

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait (keluarga rumah tangga Nabi SAW) dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”(QS Al Ahzab (33): 33.

Menjadi wanita shalihah adalah idaman setiap muslimah. Karena wanita shalihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia, mengalahkan tumpukan emas, intan dan permata serta perhiasan dunia apa pun. Juga, hanya wanita shalihahlah yang mampu melahirkan generasi rabbani yang selalu siap memikul risalah Islamiyah menuju puncak kejayaan. Namun, menjadi wanita shalihah bukanlah perkara mudah. Alhamdulillah, Allah SWT yang Maha Kasih telah menyiapkan perangkat-perangkat arahan bagi semua muslimah untuk dapat menjadi wanita shalihah, di antaranya melalui ayat di atas.

Taujih Rabbani, memuliakan wanita bukan membelenggu. Perintah untuk Mulaazamatul Buyut (menetap di rumah) dalam ayat di atas meskipun secara konteks ditujukan bagi para isteri Rasulullah SAW, tetapi juga berlaku untuk semua muslimah sampai akhir zaman. Meski demikian, perintah ini tidak boleh dimaknai bahwa wanita sama sekali dilarang ke luar rumah. Sebab, Nabi SAW pernah bersabda: “Janganlah kalian larang kaum wanita pergi ke masjid-masjid Allah” (Muttafaq ˜Alaih).

Imam Malik dalam kitabnya Al Muwaththa meriwayatkan bahwa Aisyah RA pernah keluar rumah membesuk ayahnya, Abu Bakar RA yang sedang sakit. Sebagian isteri Nabi SAW juga pernah keluar rumah demi menunaikan ibadah haji maupun ikut dalam perjalanan perang fi sabilillah bersama Rasulullah SAW.

Karenanya perintah dalam ayat di atas harus dimaknai sebagai isyarat bahwa rumah adalah tempat asal kehidupan kaum hawa sehingga keberadaannya di luar rumah hendaknya tidak boleh menjadi prioritas utama hingga kemudian mendominasi kehidupannya.

Perlu diartikan bahwa perintah menetap di rumah adalah dalam rangka memuliakan diri wanita serta memperkokoh posisi dan kehormatannya. Sama sekali bukan untuk membelenggu dan merendahkan wanita sebagaimana sering disuarakan oleh para propagandis gerakan feminisme.

Dengan fokus tinggal di rumah, muslimah tentu lebih dapat berkonsentrasi dalam mentarbiyah dan mendidik anak, menciptakan suasana rapi, indah dan nyaman, serta mampu mencurahkan perhatian kepada anggota keluarganya sehingga mereka semua dapat merasakan suasana rumah bak syurga.

Berkesesuaian dengan itu, maka dalam Islam tanggung jawab mencari nafkah pun tidaklah dibebankan kepada isteri, melainkan menjadi kewajiban suami.

Kontraproduktif Feminisme
Jika di negara-negara Islam para penyeru gerakan feminisme amat antusias mempropagandakan feminisme dan gender, di negara Barat sinyal gerakan ini justru semakin meredup karena sudah terasa dampak negatif yang ditimbulkan dari gerakan ini di lapangan kehidupan. Di balik kemajuan pasrtisipasi angkatan kerja wanita di dunia maskulin, tidak sedikit dari kalangan cendekiawan Barat yang mengkritik bahwa kondisi wanita bukan menjadi lebih baik, melainkan menjadi memburuk. Dalam buku A Lesser Life: The Myth of Womens Liberation America (1986), Sylvia Hewlett mengulas dengan rinci kondisi wanita yang menyedihkan karena adanya gerakan feminisme. Istilah feminization of poverty (pemiskinan wanita) semakin terdengar pada pertengahan tahun 1980-an (Membincang Feminisme, h. 211, Risalah Gusti, 1996).

Bahkan, Miles Markjanli, penulis Amerika kenamaan, menyuarakan dengan lantang agar kaum hawa kembali ke rumah. Dalam makalah berjudul Rumah ¦ Kerajaan Perempuan Tanpa Sengketa, ia menulis: Aku selalu berupaya meyakinkan para perempuan bahwa mereka lebih berhak untuk berlaku sebagai pendidik di rumah ..

Apa yang sudah terungkap di atas, semakin meyakinkan kita terhadap kebenaran taujih Ilahi dalam ayat tersebut. Dan pelanggaran terhadap perintah Allah SWT jelas akan menimbulkan ˜bencana di semua aspek kehidupan.

Tafsir Tabarruj Al Jahiliyyah Al Ula Ibnu Katsir saat menafsiri ayat ini memaparkan bentuk-bentuk ˜tabarruj di zaman jahiliyah. Di antaranya seperti dikatakan Imam Mujahid: Dahulu wanita keluar rumah berjalan (bercampur) di antara kaum lelaki. Inilah tabarruj jahiliyah! Sementara Imam Qatadah melihat tabarruj jahiliyah pada gaya wanita yang berjalan dengan lenggak-lenggok memancing birahi. Sedangkan Imam Muqaatil bin Hayyaan berpendapat, bahwa tabarruj itu adalah ketika wanita melempar kerudungnya ke kepalanya tanpa mengikatnya sehingga terlihatlah rambut, perhiasan dan lehernya! (Tafsir Ibnu Katsir IV/218).

Beragam pandangan yang dikemukakan ini telah memberi gambaran pada kita bahwa tabarruj di masa jahiliyah yang diterapi oleh Al Quran adalah untuk mensucikan masyarakat Islam dari dampak-dampak negatif yang bisa ditimbulkannya serta menjauhkan manusia semua dari benih-benih fitnah (syahwat).

Maka, memahami ayat dan penafsiran soal ini dapat menjadi pijakan setiap muslimah dalam beraktifitas, sehingga membawanya kepada kecantikan ruhiyah, kecantikan kehormatan dan kecantikan perasaan.

Produktif dari Rumah
Yang amat menarik untuk diperhatikan dalam ayat di atas adalah bersamaan dengan perintah menetap di rumah, Allah SWT juga memerintahkan kaum wanita agar rajin mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mentaati Allah dan Rasul-Nya. Ini memberikan pemahaman kepada kita, bahwa menetap di rumah tidaklah identik dengan pasif, statis, mandeg dan stagnan. Sama sekali tidak! Justru rumah hendaknya menjadi ˜perusahaan bagi berbagai ˜proyek-proyek besar yang mampu memproduksi berbagai macam amal kebajikan untuk kemaslahatan diri muslimah sendiri (seperti shalat) juga kemaslahatan bagi orang lain dan lingkungannya (seperti zakat).

Dengan demikian, sesungguhnya ayat di atas secara tegas menganjurkan muslimah agar menjadi sosok yang selalu produktif dan kreatif di rumah. Produktifitas dan kreatifitas ini pun hendaknya tidak selalu dikaitkan dengan dengan hal-hal yang bersifat materi orientied, melainkan juga mencakup hal-hal yang bersifat spiritual.

Aneka busana dan perlengkapannya, misalnya, sering menjadi produk ˜home industri yang mudah digarap kaum muslimah dari rumah. Begitu pula aktifitas lain yang dengan kemudahan teknologi masa kini memungkinkan untuk dilakukan dari rumah. Yang demikian ini sah-sah saja dan tidak menyalahi aturan Islam.

Namun, tentunya akan sangat berarti dan memiliki nilai ˜jual yang tinggi di sisi Allah SWT manakala sentuhan halus tangan-tangan muslimah itu juga dapat ˜memproduksi generasi rabbani, pembawa panji suci yang rajin mengaji dan merespon panggilan Ilahi seperti shalat. Jika ini yang terjadi, maka terwujudnya negeri seperti digambarkan dalam Al Quran; Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur, bukanlah mimpi. Insya Allah.

Sumber: Ummi online
Oleh: Ahmad Kusyairi Suhail, MA

Namun buat saudariku yang mempunyai amanah diluar sana . . .Bismillah.

" Dutch Terong Balado "



BaHaN:
  • Terong Belanda (menurutku lebih manis dari terong indo), belah memanjang dan potong-potong.
  • Kentang (buat variasai aja, dipotong menyesuaikan terong)
  • 1 bh bawang bombay, cincang halus
  • 2 siung bawang merah, dihaluskan
  • 2 siung bawang putih, dihaluskan
  • 2 buah cabe merah (sesuai selera), dihaluskan
  • 1 buat tomat, dihaluskan
  • garam
  • gula merah
Cara Membuat:
  • Panaskan sedikit minyak, goreng terong dan kentang. Sisihkan.
  • Tumis bumbu halus hingga harum. Tambahkan gula dan garam hingga rasanya pas.
  • Masukkan terong, aduk hingga bumbu rata dan terong matang.

" Urap Sayur "



Seorang teman menyuruh nyicipin urap buatannya, hmmm..yummy, lama bgt ga makan urap. Ehh..suatu hari melihat kulkas, ada beberapa sayur yang tinggal sedikit2. Nah kenapa ga dibuat urap aja....makasih mba uli yang sudah menginspirasi. Urap yang biasanya kita makan di indo, idealnya memakai bayam, taoge, kacang panjang dsb. Nah, urap Chemnitz ini dengan sayur seadanya..yang ada disini.


BaHaN:
  • aneka sayur (sayur bisa divariasi) , di cincang halus.
  • kokos kering, diberi air matang secukupnya.
  • 1 buah jeruk masak
  • 1 sdt gula.
  • garam secukupnya.
  • minyak untuk menumis.
  • 2 bawang merah, dibakar.
  • 3 bh cabe merah, dibakar.
  • 3 bh kemiri yang dibakar.
  • terasi udang sedikit, dibakar.

Cara Membuat:
  • Rebus air sampai mendidih, rebus sayur matang (sesukanya).
  • Panaskan minyak dalam wajan, tumis semua bumbu kemudian kokos sambil diaduk agar bumbu teraduk rata.
  • peraskan jeruk diatasnya, aduk lalu angkat kokos dari api.
  • Taruh sayuran diatas piring, kemudian taburi dengan kokos yang sudah matang.
  • Siap disantap.

Greeting

Halloo...para pengunjung yang sengaja atau tidak sengaja menemukan blog ini. Nulis Maning hanyalah catatan seorang perempuan yang baru belajar dan semuanya secara otodidak.

Tujuan semula adalah sebagai pengingat dan pembelajaran diri sendiri. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada yang ingin mengambil ilmunya, memberikan kritik, dan saran agar blog ini bisa lebih baik lagi. Semoga ilmu yang kita peroleh membawa keberkahan. Amin.

Mohon maaf kepada para blogger, para jurnalis, pakar keluarga, pakar merajut, ilmuwan, dan para ahli masakan jika tulisan dalam blog ini masih banyak kekurangan. Terima kasih untuk sumber-sumber referensi yang saya kutip.